Kalurahan MULO

Pada Jum'at, 11 September 2020 pukul 09.40 WIB di balai Kalurahan Mulo, LPMKal kalurahan Mulo mengadakan Murengbangkal (Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kalurahan) penyusunan RKP kalurahan 2021 Kalurahan Mulo, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul.
Dalam kegiatan tersebut kurang lebih dihadiri oleh 80 peserta yang terdiri dari beberapa unsur baik dari RT, BPKal, tokoh masyarakat, karang taruna, PKK, pamong kalurahan, pendamping desa, Pamsimas serta dari Kapanewon Wonosari.
Bapak Wasdani mengatakan,"Semua program kegiatan pembangunan 2020 dialihkan untuk penanganan covid-19, sehingga mohon untuk pengertiannya, sehingga kemungkinan kegiatan pembangunan bisa dilakukan tahun 2021."
Beliau juga mengatakan setelah penyusunan RKP terbentuk harapannya bisa mengusulkan Danais untuk pembangunan kebudayaan, situs budaya maupun kegiatan budaya lainnya."

Harapannya program yang nantinya disampaikan harus didukung, tidak hanya dari APDes, dana desa tapi dari link lain yang bisa menyongsong pembangunan disegala bidang tidak hanya pembangunan tapi pemberdayaan juga difabilitas.

Sinergitas antara desa Mulo dan mahasiswa STIE YKPN memberikan keuntungan untuk desa Mulo dari pengelolaan air bersih serta pengelolaan keuangan pelaporan. Bagi mahasiswa bisa praktik terjun langsung ke desa desa salah satunya pendampingan di desa Mulo.

Sugiyarto, A.Md. mengatakan bahwa," Nantinya tiap tiap bidang mengusulkan 5 kegiatan prioritas serta kegiatan yang berkaitan dengan Danais".
Arahnya dana desa 2021 antara lain:
1. Penanggulangan bencana alam
2. Pengembalian perekonomian
3. PKTD

Kegiatan RKP 2021 :
1. Penanganan covid 19
2. Penanganan stunting
3. Pembangunan sumur bor untuk pertanian
4. Penanaman modal Bumdes
5. Pembangunan JUT

Mulo jadi satu satunya desa dari 144 desa di kabupaten Gunungkidul yang dijadikan pilot proyek antara Pamsimas dengan BUMDES dalam pengelolaan air minum.
Targetnya :
1. KKM akan jadi resmi dan di akte notaris
2. Pelaporan bumdes diaudit oleh KAP( Kantor Akuntan Publik ) sehingga nantinya diakui nasional